Pendidikanyang baik dimulai dari proses pembelajaran menjadi pemikiran, lalu berubah menjadi sebuah tindakan dan kebiasaan, sehingga pada akhirnya membentuk karakter yang kuat. Itulah beberapa hal mengenai pelajar Pancasila beserta ciri-ciri siswa yang memiliki karakter Pancasila. Melalui pendidikan karakter Pancasila ini, siswa diharapkan Berikuttanda-tanda guru itu disukai siswa. 1. Nyambung/connect dengan siswa Guru yang baik bisa cepat konek dengan siswa dan merasakan kebutuhan mereka sebagai individu. Kehidupan siswa itu tidak terbatas di sekolah. Ada aktivitas, perasaan, dan masalah yang kompleks yang mereka hadapi di luar sekolah. CIRI- CIRI SISWA BERKESULITAN BELAJAR Siswa sering mengalami gejala atau ciri-ciri yang dapat ditemukan saat mereka mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Gejala yang muncul tidak jarang menimbulkan keadaan yang berbeda ditimbang biasanya sehingga terkadang orang lain menganggapnya bahwa sedang malas dalam belajar. 1 Selalu punya energi untuk siswanya Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama. 2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran Anakmengkonstruksi pengetahuan Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak lainnya Kegiatan belajar anak merefleksikan suatu lingkaran yang tak pernah putus dan mulai dengan kesadaran kemudian beralih ke eksplorasi, pencarian, dan akhirnya ke penggunaan Anak belajar melalui bermain Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Pahamifren, kamu tentu punya guru favorit di sekolah, kan? Nah, menurutmu, karakteristik guru yang baik dan disukai banyak siswa itu seperti apa sih? Apakah yang cara mengajarnya menyenangkan? Atau justru yang sering jamkos dan jarang masuk kelas? Biar bisa menjadi referensi untuk para guru maupun siswa, kali ini Mipi mau mengulas ciri guru yang disukai siswa, berdasarkan cuitan Twitter Kak Fikri, CEO Pahamify. Nggak terlewat, Mipi juga bakal membahas pentingnya guru yang baik dalam proses pembelajaran. Simak artikel ini sampai selesai, ya. Karakteristik Guru yang Baik dan Disukai Siswa Dari cuitannya, Kak Fikri menekankan karakteristik guru yang baik dan disukai siswa itu mampu akrab, peduli, dan mampu berbagi cerita dengan siswanya. Karakteristik guru seperti ini biasanya akan fokus pada pertanyaan, adakah yang bisa dibantu dari siswa tersebut? Kalau ada siswa yang cerita, ia akan tahu siswa tersebut butuh diberi saran atau hanya didengarkan. Secara umum, guru yang baik dan populer di kalangan siswa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut Mampu Menjelaskan Materi Sesuai perannya yaitu mengajar, guru yang baik harus mampu menjelaskan materi pelajaran dengan baik sehingga mudah dipahami oleh siswa. Dalam artian, ia mampu menemukan cara mengajar yang efektif melalui metode belajar yang inovatif. Apabila proses pembelajaran yang diterapkan itu-itu saja, siswa akan cenderung bosan dan mengantuk di kelas. Akibatnya, bukannya memahami materi dengan baik, siswa bakal mencari kesibukan yang lain, atau bahkan memilih tidur saat jam pelajaran berlangsung. Biasanya, guru yang baik bisa mengetahui kapan waktunya menjelaskan materi, memberikan tugas, atau membuat kelompok diskusi. Tidak jarang, mereka juga melibatkan siswanya dalam merencanakan kegiatan pembelajaran agar materi yang disampaikan bisa diserap secara maksimal. Mengenali Siswa Siswa akan merasa dihargai jika guru dapat mengenalinya secara baik. Maka dari itu, daripada hanya membaca nama-nama siswa saat melakukan absensi, alangkah baiknya seorang guru juga berusaha mengenali nama siswanya. Jika perlu, cari tahu apa kesukaannya, perbanyak senyum, tanyakan kabar, dan ucapkan terima kasih saat menerima bantuan. Cobalah untuk memulai percakapan santai dengan siswa sebelum menjelaskan materi pelajaran. Cara seperti ini akan memperkuat keakraban antara siswa dan guru. Siswa juga akan merasa diperlakukan dengan baik oleh gurunya. Tidak Membandingkan Siswa Tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, begitu juga siswa. Karakteristik guru yang baik biasanya tahu bahwa kemampuan setiap siswanya berbeda-beda. Ada yang mampu memahami materi secara cepat, ada juga yang harus dijelaskan secara rinci terlebih dahulu baru bisa menyerap materinya. Maka dari itu, guru yang disukai siswa tidak akan membandingkan atau menghakimi siswanya. Ciri guru yang populer di kalangan siswa satu di antaranya yaitu mampu menghadapi siswa yang kurang perhatian, suka menyela, atau bahkan siswa yang suka mengalihkan pembicaraan. Biasanya, guru tersebut sangat terbuka untuk dicurhati dan tidak akan membanding-bandingkan siswa tersebut dengan siswa lainnya, apalagi membandingkan antargenerasi. Mampu Memposisikan Diri dalam Berbagai Situasi Guru memiliki peran yang sangat sentral di sekolah. Nggak heran, sebagian orang mengatakan guru sebagai orang tua kedua bagi siswa. Selain memposisikan diri sebagai guru, terkadang dalam situasi tertentu seorang guru juga harus menempatkan dirinya sebagai orang tua, sahabat, motivator, atau bahkan menjadi mediator bagi siswanya. Seorang pengajar yang mampu memposisikan diri dalam berbagai situasi akan menjadi akrab dan disukai oleh anak didiknya. Mereka mampu memahami suka duka seorang murid, bagaimana kehidupannya, serta mampu menawarkan solusi untuk mengatasi masalah yang dialami siswanya. Bisa Menjadi Tempat Bercerita Karakteristik yang terakhir yaitu bisa menjadi tempat bercerita. Dalam artian, selain mampu mendengarkan cerita siswa dengan baik, guru tersebut bisa dipercaya untuk menjaga kerahasiaan ceritanya. Kalau dicurhatin masalah guru atau siswa di sekolah, nggak dibocorkan ke pihak terkait. Guru yang seperti ini biasanya sangat komunikatif yakni mudah menjalin komunikasi dengan siswanya. Jadi, siswa nggak merasa takut atau tidak nyaman untuk bercerita banyak dengan gurunya. Pentingnya Karakteristik Guru yang Baik dalam Proses Pembelajaran Gimana, Pahamifren? Dari karakteristik guru di atas, adakah guru di sekolah kamu yang termasuk di dalamnya? Apakah guru favoritmu juga memiliki kriteria tersebut? Ternyata, guru yang baik dan disenangi oleh siswa punya pengaruh yang penting dalam proses pembelajaran, lho. Guru yang baik akan menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pola pembelajaran yang diajarkan pun bisa merangkul dan menyatukan visi misi setiap siswanya. Jika siswa sudah merasa senang dengan cara guru mengajar, otomatis minat mereka terhadap mata pelajaran tersebut akan meningkat. Hal ini tentu berdampak pada prestasi atau hasil belajar siswa yang memuaskan. Nah, itulah beberapa karakteristik guru yang baik disukai oleh siswa. Mudah-mudahan, ulasan kali ini bisa menjadi referensi untuk para guru dan siswa. Buat siswa yang ingin mendapatkan proses belajar menyenangkan di luar sekolah, kamu bisa menggunakan aplikasi belajar online Pahamify. Dilengkapi video materi berkonsep gamifikasi, Pahamify bisa membantumu belajar online di rumah dengan cara seru dan bikin paham. Kamu juga bisa mendapatkan berbagai fitur belajar untuk persiapan kuliah, mulai dari SNMPTN, UTBK SBMPTN, hingga Ujian Mandiri, lho. Tunggu apalagi, yuk download aplikasi Pahamify di link ini sekarang! Jangan lupa ikuti TryOut Pahamiy Premium sebagai persiapan UTBK. Cek penawaran spesial langganan premium Pahamify di laman Promo. Penulis Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify Pahami Artikel Lainnya 50 Ciri Karakteristik Sekolah yang Baik - Sekolah merupakan salah satu sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pastinya setiap orang tua menginginkan anaknya menimba ilmu di sekolah yang baik dan berkualitas, dapat menjadikan anaknya orang yang bisa memberikan manfaat. Inilah 50 ciri karakteristik sekolah yang baik. Sebuah sekolah yang baik secara nyata dapat meningkatkan kualitas yang ada di dalamnya. Sekolah yang baik beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan sosial. Sekolah yang baik menggunakan setiap sumber daya, keuntungan, hadiah, dan peluang yang dimiliki untuk menumbuhkan siswa dan cenderung melihat lebih banyak sumber daya, keuntungan, hadiah, dan peluang daripada sekolah yang berkinerja lebih rendah. Sekolah yang baik memiliki siswa yang rukun dan mendukung satu sama lain menuju tujuan bersama - dan mereka tahu apa tujuan itu. Sekolah yang bagus menghasilkan siswa yang membaca dan menulis karena mereka mau. Sekolah yang bagus mengakui kegagalan dan keterbatasannya saat bekerja bersama dengan 'komunitas global' untuk tumbuh. Sekolah yang baik memiliki ukuran keberhasilan yang beragam dan meyakinkan — ukuran yang dipahami dan dihargai oleh keluarga dan masyarakat. Sekolah yang bagus penuh dengan siswa yang tahu apa yang pantas dipahami. Sekolah yang baik berbicara bahasa anak-anak, keluarga, dan komunitas yang dilayaninya. Sekolah yang bagus meningkatkan sekolah dan organisasi budaya lain yang terhubung dengannya. Sekolah yang baik memahami hubungan antara rasa ingin tahu, penyelidikan, dan perubahan manusia terakhir. Sebuah sekolah yang baik memastikan bahwa setiap siswa dan keluarga merasa disambut dan dipahami dengan persyaratan yang sama. Sekolah yang baik penuh dengan siswa yang tidak hanya mengajukan pertanyaan besar, tetapi melakukannya dengan frekuensi dan keganasan yang luar biasa. Sekolah yang baik mengubah siswa; siswa mengubah sekolah yang hebat. Sekolah yang baik memahami perbedaan antara ide yang buruk dan implementasi yang buruk dari ide yang baik. Sekolah yang baik menggunakan pengembangan profesional yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru seiring waktu. Sekolah yang bagus tidak membuat janji kosong, membuat pernyataan misi yang menyesatkan, atau menyesatkan orang tua dan anggota masyarakat dengan edu-jargon. Itu asli dan transparan. Sekolah yang baik menghargai para guru, administrator, dan orang tua sebagai agen keberhasilan siswa. Sekolah yang baik bersedia 'berubah pikiran' dalam menghadapi tren, data, tantangan, dan peluang yang relevan. Sekolah yang baik mengajarkan pemikiran, bukan kepuasan. Sekolah yang bagus layaknya itu sendiri — membuat teknologi, kurikulum, kebijakan, dan 'bagian-bagiannya' kurang terlihat dibandingkan siswa dan harapan serta pertumbuhan. Sekolah yang baik mengganggu praktik budaya yang buruk. Ini termasuk intoleransi berdasarkan ras, pendapatan, keyakinan, dan preferensi seksual, keberpihakan, dan sikap apatis terhadap lingkungan. Sebuah sekolah yang bagus menghasilkan siswa yang melihat dan mengenal diri mereka sendiri dalam konteks mereka sendiri dan bukan hanya sebagai 'siswa yang baik.' Konteks ini harus mencakup faktor geografis, budaya, berbasis komunitas, berbasis bahasa, dan faktor dan gagasan profesional. Sebuah sekolah yang baik menghasilkan siswa yang memiliki harapan pribadi dan spesifik untuk masa depan yang dapat mereka artikulasikan dan percayai dan bagi dengan orang lain. Sekolah yang bagus menghasilkan siswa yang dapat berempati, mengkritik, melindungi, mencintai, menginspirasi, membuat, merancang, memulihkan, dan memahami hampir semua hal - dan kemudian melakukannya sebagai kebiasaan. Sekolah yang baik akan terhubung dengan sekolah yang baik lainnya - dan menghubungkan siswa juga. Sekolah yang baik lebih mementingkan praktik budaya daripada praktik pedagogis — siswa dan keluarga daripada sekolah lain atau status pendidikan quo. Sekolah yang baik membantu siswa memahami sifat pengetahuan - jenisnya, fluiditas, penggunaan / penyalahgunaan, aplikasi, peluang untuk transfer, dll. Sekolah yang baik akan mengalami gangguan dalam pola dan praktik serta nilai-nilainya sendiri karena siswanya kreatif, berdaya, dan terhubung, dan menyebabkan perubahan yang tidak terduga. Sekolah yang baik akan menghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis - tentang masalah minat manusia, keingintahuan, kesenian, kerajinan, warisan, peternakan, pertanian, dan banyak lagi - dan kemudian melakukannya. Sekolah yang baik akan membantu siswa melihat diri mereka sendiri dalam hal pembingkaian historis, warisan keluarga, konteks sosial, dan konektivitas global. Sekolah yang bagus menginginkan semua siswa di tingkat kelas’ Sekolah yang baik memiliki perpustakaan yang bagus dan pustakawan yang mencintai siswa dan yang mencintai buku serta ingin keduanya membuat koneksi yang bermakna. Sekolah yang bagus mungkin memiliki ruang pembuat dan printer 3D serta program seni dan humaniora yang hebat, tetapi yang lebih penting, ruang belajar semacam ini dikarakterisasi oleh siswa dan gagasan mereka daripada 'program' dan teknologi itu sendiri. Sekolah yang baik penuh dengan sukacita, keingintahuan, harapan, pengetahuan, dan perubahan yang konstan. Sekolah yang baik mengakui ketika ia memiliki masalah daripada menyembunyikan atau 'membingkai ulang itu sebagai kesempatan.' Terkadang, terlalu banyak pola pikir pertumbuhan bisa menjadi hal yang buruk. Sekolah yang bagus tidak memiliki pertemuan yang tidak perlu. Sekolah yang bagus tidak mengeluarkan uang hanya karena ada di sana. Sekolah yang baik mungkin menyukai pembelajaran berbasis proyek tetapi lebih menyukai proyek dan siswa lebih banyak mengerjakan proyek. Sekolah yang baik menjelaskan hasil tes dengan jujur ​​dan sesuai konteks. Sekolah yang baik tidak pernah menyerah pada siswa dan bergantung pada pemikiran kreatif dan solusi bagi siswa yang 'menantang' mereka. Sekolah yang bagus tidak takut untuk meminta bantuan. Sebuah sekolah yang baik melihat masa depan pembelajaran dan menggabungkannya dengan potensi masa kini. Sekolah yang bagus tidak menghasilkan siswa dengan sedikit atau tanpa harapan untuk masa depan. Sekolah yang baik memisahkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kompetensi - dan membantu siswa melakukan hal yang sama. Sekolah yang bagus 'memindahkan' siswa berbakat sejauh 'saat mereka memindahkan siswa yang berjuang. Sekolah yang baik mendapat manfaat dari hadiah dan sumber daya siswa dan keluarganya - dan kemudian mendukung hadiah dan sumber daya itu sebagai imbalan. Sekolah yang bagus tidak menguras tenaga guru dan administrator. Sekolah yang baik terasa menyenangkan untuk belajar, mengajar, mengunjungi, dan pengalaman lainnya. Sekolah yang bagus berupaya menumbuhkan guru-guru hebat yang berupaya menumbuhkan semua siswa untuk membentuk dan mengubah dunia mereka. Semoga bermanfaat dan menjadi salah satu referensi untuk memilih sekolah bagi anak-anak. Bapak/Ibu guru, apakah ada siswa di kelas yang kesulitan memahami pelajaran ketika diminta membaca buku atau memahami sebuah gambar, tapi sangat cepat memahami pelajaran jika dijelaskan secara langsung? Jika ada, besar kemungkinan siswa tersebut memiliki gaya belajar auditori. Gaya belajar auditori adalah gaya belajar di mana seseorang lebih banyak mengandalkan indera pendengarannya untuk menangkap informasi. Sebaliknya, mereka akan kesulitan mengingat atau memahami informasi jika hanya melihat atau membacanya saja. Lantas, bagaimana cara mengetahui siswa yang memiliki gaya belajar auditori? Apa kelebihan dan kekurangan gaya belajar ini? Adakah strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar auditori? Berikut penjelasan selengkapnya. Pengertian Gaya Belajar Auditori Gaya belajar adalah cara yang disukai dan memudahkan seseorang dalam menyerap, memproses, memahami, dan menyimpan informasi. Gaya belajar antara satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda-beda. Maka dari itu, sebagai guru, penting sekali untuk mengetahui dan memahami gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa. Pasalnya, gaya belajar ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu, dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru akan lebih mudah dalam membuat strategi belajar. Gaya belajar ini sendiri terdiri dari beberapa macam. Salah satunya adalah gaya belajar auditori. Gaya belajar auditori adalah gaya belajar di mana seseorang lebih banyak mengandalkan indera pendengarannya untuk menangkap informasi. Siswa dengan gaya belajar ini akan lebih mudah mempelajari suatu materi dengan mendengarkan suara guru ketika menjelaskan materi tersebut. Biasanya, siswa dengan gaya belajar auditori ini sangat mudah menyerap atau merekam apa yang mereka dengar, termasuk cerita dan sangat mampu menjelaskannya kembali dengan bahasanya sendiri. Itulah mengapa, mereka cenderung lebih menyukai metode pembelajaran, seperti diskusi, ceramah, dan metode lainnya yang lebih banyak mengandalkan indera pendengaran. Sebaliknya, siswa dengan gaya belajar auditori akan lebih sulit memahami materi pelajaran jika hanya diminta membaca buku saja. Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori Ada berbagai cara yang bisa Bapak/Ibu guru lakukan untuk mengetahui siswa yang memiliki gaya belajar auditori. Salah satunya adalah pengamatan secara mendetail. Biasanya, siswa dengan gaya belajar auditori menunjukkan ciri-ciri berikut ini. 1. Lebih mudah belajar dengan mendengarkan Siswa yang memiliki gaya atau tipe belajar auditori cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan penjelasan deskriptif, baik dalam bentuk kalimat ataupun angka. Mereka dapat menyerap makna melalui komunikasi tanpa harus melihat atau menuangkannya dalam bentuk gambar seperti siswa dengan gaya belajar visual. Siswa dengan gaya belajar ini lebih senang mendengarkan daripada membaca buku. Mereka belajar dengan cara mendengarkan orang lain menjelaskan materi, membaca materi dengan suara keras, atau merekam dan memutar kembali penjelasan guru. 2. Peka terhadap suara Berhubung siswa dengan gaya belajar auditori lebih banyak mengandalkan indera pendengaran, maka tak heran jika mereka lebih peka terhadap suara. Mereka akan sangat mudah terganggu dengan suara-suara berisik di lingkungan sekitar, seperti suara kendaraan, mesin, dan suara lain yang dapat mengganggu konsentrasi mereka. Oleh karena itu, siswa yang memiliki gaya belajar auditori memerlukan lingkungan dengan kondisi suara yang kondusif agar dapat mendengarkan sumber suara yang diperlukan, misalnya suara guru yang sedang menjelaskan. 3. Aktif berbicara Meskipun senang mendengarkan suara, siswa yang memiliki gaya belajar auditori tidak menyukai suara-suara yang berisik dan tidak diperlukan. Di lain sisi, mereka juga tidak menyukai lingkungan yang terlalu sunyi sehingga selalu berusaha untuk mengisi kesunyian tersebut dengan bersiul, bersenandung, menyanyi, berbicara, mendengarkan musik, dan sebagainya. Mereka juga cenderung lebih aktif berbicara, senang berdiskusi, dan pandai bercerita. Jika harus belajar untuk ujian, mereka perlu mendengarkan kembali penjelasan guru, membaca buku dengan suara keras, atau berdiskusi. 4. Senang membaca dengan suara keras Selain mendengarkan ulang penjelasan guru, biasanya siswa dengan gaya belajar auditori akan membaca sekilas materi yang akan dipelajari terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan mengubah teks tersebut ke dalam bentuk audio dengan cara direkam atau dibaca keras-keras. Mereka juga akan membayangkan teks tersebut seperti sebuah dialog dalam cerita disertai dengan efek suara dan musik sehingga membuat materi pelajaran terasa lebih hidup. Dengan cara seperti itulah, siswa yang memiliki gaya belajar auditori lebih mudah memahami pelajaran daripada hanya dibaca dalam hati. 5. Menyukai musik Siswa dengan gaya atau tipe belajar auditori juga senang mendengarkan musik, suara, atau sesuatu yang bernada dan berirama karena sangat membantu mereka dalam memproses sebuah informasi. Sebaliknya, suara yang berisik, seperti suara kendaraan, mesin, ketukan palu, dan lainnya justru dapat mengganggu mereka. Kelebihan dan Kekurangan Gaya Belajar Auditori Setiap gaya belajar tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tak terkecuali gaya belajar auditori. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan gaya belajar ini. Kelebihan gaya belajar auditori Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik Pandai bercerita Dapat dengan mudah meniru perkataan orang lain dalam waktu singkat Lebih cepat menghafal Merasa percaya diri dan tidak malu ketika harus berbicara di depan orang banyak Mudah mengingat informasi yang mereka dengar Mudah mempelajari bahasa asing Memiliki kemampuan multitasking yang baik Kekurangan gaya belajar auditori Sulit mengingat informasi jika hanya dibaca saja tanpa adanya suara Sering dianggap berisik dan mengganggu siswa lain karena mereka membutuhkan suara saat belajar Mudah terganggu dengan suara-suara berisik Kesulitan dengan tugas-tugas yang tertulis atau visual Kesulitan mengerjakan tugas secara individu Strategi Mengajar untuk Siswa dengan Gaya Belajar Auditori Berikut adalah beberapa strategi mengajar yang dapat guru terapkan pada siswa dengan gaya belajar auditori agar hasil belajar bisa lebih optimal. 1. Bantu siswa mengenal gaya belajarnya Tidak semua siswa mengenal gaya belajar yang mereka miliki dengan baik. Disinilah peran guru diperlukan untuk membantu mereka mengenal gaya belajarnya. Ketika siswa mampu mengenal gaya belajar dengan baik, mereka dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, hal ini juga akan memudahkan mereka dalam menerapkan strategi belajar, baik di dalam maupun luar kelas. 2. Gunakan musik atau lagu Selain mendengarkan penjelasan guru secara langsung, siswa dengan gaya belajar auditori juga lebih mudah memahami pelajaran sambil mendengarkan musik atau lagu. Dalam hal ini, guru dapat mengubah materi pelajaran yang berbentuk teks biasa menjadi lirik lagu sehingga akan lebih mudah dipahami oleh siswa yang memiliki gaya belajar auditori. Guru dapat menggunakan lagu untuk mengajar mata pelajaran apa pun, mulai dari matematika hingga sejarah. Cara lainnya adalah dengan memutar musik yang lembut dan cocok untuk digunakan sambil belajar. Ada berbagai musik khusus untuk belajar yang dapat guru unduh dari internet. 3. Gunakan metode belajar tanya jawab Selain metode ceramah dan diskusi, guru juga bisa menggunakan metode belajar tanya jawab untuk memudahkan siswa yang memiliki gaya belajar auditori memahami pelajaran. Ketika siswa dapat mengajukan pertanyaan dan mendengarkan jawabannya, mereka lebih cenderung mengingat informasi tentang topik tertentu. 4. Dorong siswa untuk membaca materi pelajaran dengan keras Strategi mengajar lainnya untuk siswa dengan gaya belajar auditori adalah dengan mendorong siswa untuk membaca materi pelajaran dengan suara keras. Dengan begitu, mereka dapat mendengarkan suara dan lebih mudah memahami materi pelajaran. Selain itu, guru juga bisa meminta mereka untuk menjelaskan jawaban atau pendapat mereka selama diskusi kelas. Bisa juga dengan meminta mereka menjawab pertanyaan secara lisan alih-alih menuliskannya di selembar kertas. 5. Sediakan media pembelajaran yang bervariasi Menyediakan gambar atau grafik yang menarik untuk cocok untuk siswa dengan gaya belajar visual. Akan tetapi, bagi siswa dengan gaya belajar auditori media belajar seperti ini kurang tepat karena membuat mereka kesulitan dalam mengingat materi. Sebagai gantinya, guru dapat menyediakan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan cocok untuk diterapkan pada siswa dengan gaya belajar yang lebih mengandalkan pendengaran ini. Misalnya, menyajikan materi dalam bentuk rekaman suara atau pola bercerita dengan bunyi, irama, dan nada. Demikian pembahasan mengenai gaya belajar auditori. Semoga dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam mengenal dan memaksimalkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar auditori. Home Sekolah Rabu, 29 Desember 2021 - 1334 WIBloading... Guru sekolah sedang membimbing siswanya yang mengerjakan tugas kelompok. Foto/Ist A A A JAKARTA - Bagi para guru tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswanya. Tak hanya mampu mengajar secara baik, guru ideal juga dapat menjadi teman sekaligus pembimbing bagi para siswanya. Jika Anda ingin menjadi guru yang baik, tidak ada salahnya jika Anda mencari tahu kriteria dan ciri guru yang disukai siswa. Jadi, simak penjelasannya di artikel ini!Kriteria dan Ciri Guru yang Disukai Siswa Sebelum lebih jauh membahas tentang ciri guru yang disukai siswa , artikel ini dibuat berdasarkan cuitan Rousyan Fikri, CEO Pahamify di laman Twitter miliknya. Sebagai praktisi pendidikan, Fikri telah merangkum beberapa kriteria yang menjadi cerminan sikap guru profesional dan ideal sebagai pengajar, sebagai berikut Baca Juga Mampu Menyajikan Materi Pelajaran Poin pertama yang menjadi ciri guru yang disukai siswa adalah mampu menyajikan materi pelajaran. Bukannya semua guru mampu menyajikan pelajaran? Memang benar semua guru bisa mengajar, namun hanya guru ideal lah yang mampu menyajikan materi pelajaran. Artinya, tidak hanya mengajar, seorang guru ideal harus mampu menyajikan materi pelajaran dengan cara yang disukai dan mudah dimengerti oleh para menilai, seorang guru harus menemukan cara mengajar yang efektif dan inovatif. Terlebih di masa pandemi seperti ini, selama proses pembelajaran daring, kita tidak pernah tahu bagaimana kemampuan siswa memahami materi yang disajikan secara online. Jika tidak disajikan dalam metode yang efektif, besar kemungkinannya para siswa akan merasa bosan dan meninggalkan kelas. Mampu Mengenali Setiap Siswa Jika Anda ingin dihargai oleh para siswa, Anda juga harus mengenali setiap siswa. Hal ini tentu tidak mudah, mengingat banyaknya siswa yang Anda ajarkan di kelas. Apalagi, tidak semua karakter siswa sesuai ekspektasi atau kriteria yang Anda inginkan. Namun, sebagai sikap guru profesional, Anda harus mengenal setiap siswa yang Anda ajarkan. Baca Juga Tidak harus mengingat nama siswa satu per satu, tapi setidaknya tanyakanlah kabar mereka, dan biasakan ucapkan kata tolong dan terima kasih ketika meminta bantuan mereka. Akan lebih baik lagi jika Anda mampu memahami topik yang sedang mereka perbincangkan, tren hingga kesukaan para Pernah Membandingkan Kemampuan Siswa Tidak bisa dipungkiri jika setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Sebagai seorang guru, Anda tentu akan melihat berbagai kemampuan yang dimiliki siswa. Ada siswa yang berbakat di bidang akademis seperti materi matematika, fisika dan ilmu pasti lainnya. Ada pula siswa yang mampu menyerap materi secara cepat dan rinci. Namun, ada pula siswa yang cenderung tidak tertarik dengan materi akademis, tapi sangat berbakat di bidang seni dan olah di antara ciri guru yang disukai siswa adalah tidak pernah membanding-bandingkan kemampuan mereka. Apalagi membandingkan kemampuan antar generasi. Jadi, jangan pernah melontarkan kalimat “alumni kalian lebih pintar, lebih sukses” dan sebagainya. Alih-alih menjadi motivasi belajar, para siswa justru merasa bosan dan tidak akan memperhatikan materi yang Anda sajikan. guru aplikasi pahamify sekolah pelajar guru belajar Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 21 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Ios/lowongan-kerja-untuk-mahasiswa-bandung-8770682" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text

ciri ciri siswa yang baik